top of page
Search
Writer's picturePolifonik Indonesia

Tenggelamnya Beban Kebencian Ke Dalam Imaji Refleksi Diri Dengan Single Terbarunya “Forgotten Sea”



Single “Forgotten Sea” sudah dirilis melalui layanan digital music streaming pada Jumat, 25 September 2020. Lagu ini merupakan pengejawantahan dari rasa resah, sesal, dan benci yang bermuara terhadap proses refleksi diri. Hal ini menjadi medium dari Zulfikar Azhar Mahmud (Vokal, Keyboard, Piano, Synthesizer) sebagai proses penjejakan diri kedalam dunia spiritualitas, dimana segala keresahan diri berasal dari ketidakseimbangan pikiran yang terus menerus menjauhi alam sukma. Alhasil, pada akhirnya refleksi dari realistas yang dihadapi olehnya, merupakan hasil dari apa-apa yang dia pikirkan, yang menjadikan momen ini sebagai waktu yang tepat untuk membenahi diri dengan cara meleburkan alam dunia dan spiritual.


Lagu dengan durasi 4:03 ini disajikan dengan musik yang sederhana dengan balutan piano dan pemilihan sound yang membuat pendengar mengambang di dalamnya. Sama halnya dengan nomor pertama pada EP ini, sebuah kolaborasi dengan musisi lain dirasa menjadi hal yang merekan harus coba lakukan. Kemudian, Nisa Haryanti soerang singer/songwriter berbakat asal Jakarta didapuk menjadi featuring artist untuk nomor kedua ini.


Seakan tidak memiliki pijakan, “Forgotten Sea” dimulai dengan bunyi synthesizer halus dan piano sebagai jalan tengah untuk memberikan perasaan kontemplasi bagi para pendengarnya. Vokal merdu dari Nisa Haryanti pun menjadi bahan bakar utama pada klimaks lagu ini, seakan memberikan jawaban atas segala keresahan, dibalas dengan vokal Zulfikar Azhar Mahmud yang tergambarkan sebagai sosok yang mencari jawaban. Dentuman drum dan overdrive gitar dari Esa Prakasa seakan menjadi sebuah proses pelepasan diri yang ciamik sebagai penutup dari klimaks lagu ini.

3 views0 comments

Comentarios


bottom of page